Senin, 02 Juli 2012

Biografi L'Arc~en~Ciel

Sepertinya, buku yang paling banyak bercerita tentang sejarah terbentuknya L’Arc~en~Ciel secara cukup detail adalah buku yang berjudul is (ditulis dengan style L’Arc~en~Ciel is). Buku yang terbit tahun 1996 ini berisi bab khusus berjudul history of L’Arc~en~Ciel berjumlah 40 halaman dengan pembagian 5 sub-bab: tetsu & ken; tanjo zenya (malam kelahiran); 1991; 1994; dan 1996. Kebetulan sekali saya menemukan buku ini di sebuah toko buku bekas, soalnya buku ini sudah tidak dicetak lagi dan menjadi semacam barang koleksi member Le-Ciel. Boleh dikatakan saya beruntung menemukannya di antara selipan rak dalam toko buku loakan.
Buku ini ditulis oleh Reiko Arakawa dengan gaya penulisan tanya-jawab bebas antara Reiko Arakawa dengan 4 anggota L’Arc~en~Ciel pada masa itu yaitu Tetsu, Ken, Hyde dan Sakura. Saya tidak bermaksud menerjemahkan mentah-mentah isi wawancara dalam buku pada tulisan di blog ini melainkan mencoba untuk menulis ulang wawancara mereka dengan kata-kata dan kalimatku sendiri dalam bentuk cerita. Dengan demikian wajar saja jika tulisan ini juga memuat beberapa info tambahan yang tidak terdapat dalam buku “is”. Selain itu juga, harap maklum jika ada kalimat yang kurang tepat penggunaannya karena saya sendiri bukanlah penerjemah profesional. Untuk tulisan pertama ini, sub-bab tetsu & ken memuat wawancara dengan tetsu dan ken, sesekali ditimpali dengan celetukan sakura.

Walaupun komposisi anggota L’Arc~en~Ciel yang sekarang dimulai sejak pertemuan Tetsu dan Hyde, kenyataannya sejarah L’Arc~en~Ciel dimulai sejak Tetsu dan Ken bermain musik bersama semasa SMP di kota Maibara, Prefektur Shiga. Mereka berdua mulai berteman akrab ketika bersama-sama bersekolah di Maibara Shiritsu Maibara Chuugakkou (SMPN Mibara)
Ken Kitamura lahir di kota Takatsuki di prefektur Osaka (bukan kota Osaka) pada tahun 1968. Bersama kakak perempuannya, ken yang masih bayi dibawa oleh kedua orang tuanya pindah ke kota Maibara di Prefektur Shiga. Kira-kira setahun kemudian, Tetsuji Ogawa lahir di kota Hikone pada tahun 1969 dan sepertinya memang sudah suratan nasib membawa keluarga Ogawa pindah ke kota Maibara. Di kota Maibara ini, rumah Ken dan Tetsu bertetangga, tepatnya letak rumah mereka berjejer. Walaupun sering bertemu, boleh dikatakan Ken dan Tetsu tidak berteman dekat, lagipula usia mereka berdua juga terpaut satu tahun sehingga beda kelas di sekolah.

Peta daerah kansai dengan lokasi bertanda panah untuk kota Maibara, Hikone dan Takatsuki
Semuanya berawal dari Tetsu (saat itu kelas 1 SMP) yang sedang berada di ruang kesenian musik, mendengar band yang sedang bermain di atas panggung lapangan sekolah. Merasa apa yang dimainkan mereka secara live itu terdengar bagus dan mirip dengan apa yang didengar lewat kaset rekaman, Tetsu bergegas keluar dan melihat mereka bermain musik di atas pentas, dan tiba-tiba Tetsu merasa ngeband itu keren. Apalagi ketika melihat sang pemain drum yang rambutnya dicat pirang terlihat dewasa dan modis. Sejak itu Ken dan Tetsu mulai berteman dekat karena memiliki ketertarikan yang sama dibidang musik. Mereka berdua mulai sering main ke rumah senior mereka dipanggil dengan nama panggilan Kou-chan yang juga suka musik (rumah Kou-chan tepat berada di depan rumah Tetsu). Kou-chan berumur setahun lebih tua dari Ken dan 2 tahun lebih tua dari Tetsu. Rumah Kou-chan di siang hari selalu kosong, hanya ada Kou-chan sendiri yang suka menyetel musik di kamarnya. Kamar Kou-chan ada di dekat genkan (serambi depan), sehingga sepulang sekolah Ken dan Tetsu dengan gampang menyelinap langsung ke kamar Kou-chan tanpa permisi atau basa-basi melainkan langsung memanggil, “Kou-chaaannn!!” lalu ngeloyor masuk kamarnya. Bersama Kou-chan inilah Ken dan Tetsu mulai mengasah kemampuan mereka dalam memainkan alat musik. Kerjaan mereka berdua di kamar Kou-chan tak jauh dari musik, baik ngobrol ngalor ngidul soal musik, gitar-gitaran, sampai mendengarkan kaset rekaman terbaru yang mereka beli. Bahkan mereka berdua bisa dibilang tak melakukan aktifitas lain yang tak berhubungan dengan musik seperti nonton video porno, main judi, mabok alkohol, main game, termasuk merokok (hanya Kou-chan yang merokok saat itu).
Ken membeli gitar pertamanya justru bukan untuk dirinya. Awalnya Ken sering memakai gitar akustik milik kakak perempuan. Pada suatu ketika, gitar tersebut jatuh dan suaranya menjadi aneh jika dimainkan. Untuk mengganti gitar akustik tersebut, Ken bermaksud membeli gitar baru dan mengajak Tetsu ikut menemaninya ke toko alat musik. Bukannya membeli gitar akustik, mereka berdua malah main-main di toko alat musik dan ujung-ujungnya justru gitar listrik lah yang dibeli oleh Ken. Tetsu sendiri disarankan oleh Ken untuk membeli bass, sedangkan Kou-chan sudah membeli gitar sendiri. Sepulang sekolah, mereka bertiga sering main musik memainkan cover version lagu-lagu barat yang mereka tahu (tanpa vokalis), kadang sampai lupa waktu dan lupa makan siang. Bahkan mereka sempat memasang satu set drums di kamar Kou-chan (teman sekelas Kou-chan yang main, kadang mereka bertiga bergantian memainkan drum), walau tetangga sering protes karena ribut. Selain itu, Ken juga sempat manggung di acara bunkasai (festival sekolah) SMP sebagai vokalis band sekolah membawakan lagu Ozzy Osbourn.

Band tiga member Kou-chan, Ken dan Tetsu bertahan hingga Tetsu lulus SMP dan masuk SMA yang berbeda dengan Ken maupun Kou-chan. Tetsu masuk Maibara Kenritsu Nagahama Nougyou Koudou Gakkou (SMAN Agrikultural Nagahama Maibara), sedangkan Ken telah berada di sekolah elite Maibara Kenritsu Hikone Higashi Koudou Gakkou (SMAN Hikone Timur Maibara). Karena sudah berpencar, Kou-chan dan Tetsu main di band yang berbeda. Ken malah awalnya tak ikut ngeband, hanya lebih senang bermain gitar sendiri di rumah. Ketika Kou-chan lulus dari SMA, Tetsu masuk sebagai bassist band bernama Prisoner di SMA-nya. Setelah Tetsu masuk, nama band berganti menjadi Byston-Well dan pengaruh Tetsu membuat gaya musik band berubah sehingga berakibat gitaris dan drummer Byston-Well mengundurkan diri. Akhirnya Ken direkrut oleh Tetsu sebagai gitaris Byston-Well. Bersama drummer baru yang bernama Teru-chan, mereka berlatih di sebuah rumah semi-permanen yang disulap menjadi studio dengan ruangan kedap suara. Gara-gara dibuat kedap suara dan tanpa AC, studio jadi-jadian itu dijamin panas banget di dalam ruangannya. Ujung-ujungnya mereka sering latihan sambil mandi keringat karena kepanasan di dalam studio jadi-jadian itu. Mereka sempat pindah tempat latihan ke sebuah bekas bengkel yang kurang kedap suara. Hasilnya, tetangga komplain ketika mereka latihan ngeband di malam hari dan menelpon polisi yang datang mengecek ke tempat latihan akibat laporan tetangga. Saking bobroknya tempat latihan tersebut, listrik sering mati mendadak dan mereka sempat ketakutan di malam hari karena berada di ruangan latihan gelap-gelapan. Walaupun demikian toh mereka tetap serius berlatih, bahkan beberapa kali merekam hasil latihan mereka.

Kira-kira setahun bermain sebagai gitaris Byston-Well, Ken lulus SMA dan melanjutkan sekolahnya ke Nagoya Institute of Technology jurusan arsitektur serta meninggalkan aktifitasnya sebagai gitaris di Byston-Well. Selama setahun Ken masih bolak-balik Maibara-Nagoya untuk kuliah, sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ngekost di Nagoya. Ken yang hanya menganggap musik sebagai hobi semata tetap main musik di unit aktivitas mahasiswa universitasnya di Nagoya. Kadang malah mengirimkan rekaman demo tape permainannya ke Tetsu (yang nantinya juga diperdengarkan ke Hyde, sewaktu Tetsu mencari gitaris pengganti Hiro yang keluar dari Laruku). Tetsu sendiri kemudian mencari gitaris baru dan juga drummer baru untuk menggantikan posisi Teru-chan yang juga keluar dari Byston-Well, sayangnya tak ada yang bertahan lama dan Byston-Well akhirnya bubar dengan sendirinya.
Lulus SMA, Tetsu diajak pemain drum terakhir Byston-Well untuk mengejar impian sebagai musisi profesional ke kota Tokyo. Tetsu merasa Tokyo terlalu jauh sehingga lebih memilih kota Osaka yang masih berada di daerah Kansai, sama dengan prefektur Shiga tempat tinggalnya. Hanya berbekal uang 10 ribu yen, Tetsu nekad berangkat ke Osaka demi impiannya sebagai musisi karena merasa tak ada yang bisa dilakukannya kecuali bermain musik. Di Osaka, Tetsu bekerja part-time untuk mendapatkan uang untuk biaya hidup sehari-hari sambil mencari mencari kesempatan untuk membentuk band barunya. Dari sinilah kisah terbentuknya L’Arc~en~Ciel dimulai.